Selasa, 04 April 2017

Routing

ROUTING / ROUTER

Router memiliki fungsi yang cukup penting dalam jaringan, terutama Internet. Router dapat menghubungkan beberapa segmen jaringan sehingga kita dapat berkomunikasi dengan pengguna lain meskipun dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh. 

Saat membahas tentang subnetting, telah diberikan contoh kasus jaringan OpenLab yang setiap subnett-nya terhubung dengan router . Kita menggunakan 3 buah router pada jaringan kecil (terkesan borors), dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa pada dunia nyata sebuah router tidak berdiri sendiri, tetapi saling bekerja sama dengan router-router lain, sehingga membentuk "jaringan router" yang kompleks. 

Routing adalah proses memindahkan data dari satu network ke network lain dengan cara mem-forward paket data via gateway. Routing menentukan kemana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Routing merupakan tugas terpenting yang dilakukan oleh protokol IP. jumlah host yang terhubung dengan jaringan TCI/IP sangat banyak. Jenis jaringannya pun berbeda-beda dan terbesar diseluruh dunia.

Untuk mengakomodasikan tuntutan ini, dikembangkan beberapa protokol routing. Protokol routing bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya. 



a). Cara Kerja Protokol Routing 

Kita akan melihat bagaimana protokol routing bekerja. Karena begitu banyak jenis dan nama-nama protokol routing yang ada, maka hanya salah satu saja yang akan dijelaskan, yaitu RIP.

Misalkan saja sebuah host hendak mengirim data ke host lain. data yang dikirimkan akan melalui suatu path (jalan) yang dapat "diukur". Satuan jarak yang digunakan adalah "hop". 1 hop adalah jarak antara 2 buah host/router pada satu network atau 2 buah host yang terhubung melalui saluran point-to-poin. Jika host yang dituju berbeda network atau hanya dapat dicapai dengan bantuan forwarding sebuah router, maka jaraknya menjadi 2 hop. 

Dengan menggunakan satuan hop, dapat dipilih rute tersingkat diantara beberapa pilihan rute yang mungkin untuk mencapai host tujuan. Secara sederhana, rute tersingkat adalah rute yang memiliki hop paling sedikit.






b) Beberapa Jenis Protokol Routing 

Protokol RIP memiliki kelemahan, parameter hop tidak menjamin secara mutlak bahwa rute tersingkat dapat diketahui. RIP tidak memasukkan delay jaringan sebagai parameter pengukuran rute. Rute dengan jumlah hop yang lebih banyak bisa saja lebih cepat jika keseluruhan hop terdiri atas jaringan berkecepatan tinggi. sementara jumlah hop yang sedikit tidak menjamin data akan sampai lebih cepat, karena bisa saja rute menggunakan jaringan berkecepatan rendah. 

Untuk mengatasinya, ada pilihan protokol routing lain yang memasukkan parameter kondisi jaringan atau link state, sebagai satuan jarak. ada pula yang memasukkan kombinasi kedua parameter untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Protokol router yang bekerja berdasarkan pertimbangan link state adalah Hello dan OSPF. 


Protokol
Jenis Metrics
RIP
Hop
OSPF/ISI
Bandwidth (interface cost)
EIGRP
Delay, bandwidth
BGP
Complex (attributes)

Selain protokol routting jenis link-state dan vector distance, masih ada beberapa algoritma protokol routting yang lain, seperti : 
  • Statis dan dinamis 
  • Single path dan Multi Path 
  • Flat dan Hierarchical 
  • Host-Intelligent dan Router-Intelligent 
  • Intradomain dan Interdomain 
  • Link State dan Distance Victor 


c) Routing dan Addressing

Kita sudah membahas secara sederhana bagaimana protokol routing bekerja. Kita juga sudah membahas IP address, dan membuat subnet-subnet pada network OpenLab. Lalu bagaimana hubungan antara routing dan addressing yang menjadi tulang-punggung protokol TCP/IP?

Pada saat komputer-komputer mencoba berkomunikasi dengan komputer lain yang berbeda network, akan ada tahapan-tahapan tertentu (algoritma) yang dilakukan. Secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : 
  1. Apakah IP address host tujuan pada subnet yang sama? 
  2. Jika YA, gunakan ARP (Address Resolution Protocol) untuk menemukan alamat hardware (MAC address) host tujuan. 
  3. Jika TIDAK, gunakan ARP untuk memperoleh alamat hardware default gateway. 
  4. Buatlah sebuah physical frame yang berisi : physical frame yang ditujukan ke alamat hardware, dan data link layer frame berisi IP header yang berisi IP address host tujuan 
  5. Kirimkan frame.
  6. Jika frame ditujukan ke alamat default gateway, setelah diterima oleh gateway maka IP address frame digantikan oleh gateway maka IP address frame digantikan oleh gateway (router), kemudian gateway menentukan rute menuju IP address host tujuan. 



Tidak ada komentar:
Write komentar

Recommended Posts × +